Basti, S.Psi., M.Si., dkk.
Pengantar Ahli
Prof. Dr. Arismunandar, M.Pd.
Editor
Shabiel Zakaria, S.Pd., M.Pd., Sudirman, M.Ed.,
Lisnawati Rusmin, S.Pd., M.Sc., dan Marhani, S.Pd., M.Pd.
Proof Reader
Saturdi Hamid, S.Pd., M.Pd.
Penata Letak / Desain Sampul
Tim Kreatif SCM
Gambar Sampul: https://1.bp.blogspot.com/
Cetakan I, Februari 2021
436 halaman;
Secara lebih spesifik buku ini menjawab berbagai
permasalahan teoritik dan praktik di bidang pendidikan khususnya di Indonesia.
Dalam sepuluh tahun terakhir, dalam dunia pendidikan muncul berbagai isu dan
sekaligus tantangan yang memerlukan pemecahan. Pertama, tantangan di bidang
peningkatan mutu dan akses pendidikan mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini hingga ke perguruan
tinggi. Dalam hal mutu, pendidikan di Indonesia masih harus berjuang untuk
sejajar dengan negara lain terutama pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Dalam hal akses, terdapat indikasi masih rendahnya angka partisipasi anak usia
sekolah pada jenjang taman kanak-kanak dan kelompok bermain sebagaimana hanya
di perguruan tinggi.
Kedua, tantangan terkait dengan sejauh mana dunia
pendidikan mengembangkan kemandirian peserta didik khususnya pada jenjang
pendidikan menengah atas dan pendidikan tinggi. Saat ini masih terdapat
kecenderungan lulusan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi mencari
pekerjaan sebagai pegawai ketimbang mengembangkan usaha secara mandiri. Padahal
peluang untuk mendapatkan penghasilan tinggi jauh lebih besar melalui jalur
kewirausahaan dibanding menjadi pegawai. Hal ini berimplikasi pada perlunya
pengembangan jiwa kewirausahaan dalam pendidikan anak sejak dibangku TK hingga
ke perguruan tinggi.
Ketiga, tantangan terhadap pengembangan karakter
peserta didik. Di tengah arus globalisasi dan modernisasi, karakter peserta
didik juga mengalami perubahan yang menjurus terjadinya dekadensi moral dalam
berbagai bentuk. Pada saat yang sama, tuntutan dunia kerja dan masyarakat pada
umumnya makin mengharapkan terpeliharanya karakter kejujuran, kesetiakawanan,
ketaqwaan, dan nilai-nilai budaya positif lainnya. Pendidikan karenanya
ditantang untuk mengembangkan pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada
pengembangan kognitif tetapi juga memberikan penekanan pada pendidikan
karakter. Sehubungan dengan pengembangan karakter itu pula, gagasan tentang
sekolah ramah anak menjadi penting sebagaimana halnya pentingnya sekolah
inklusi untuk terus dikembangkan.
Keempat, tantangan yang bersumber dari semangat
internasionalisasi pendidikan. Globalisasi menciptakan peluang yang sama bagi
semua satuan pendidikan untuk bersaing secara internasional. Untuk itu satuan
pendidikan di Indonesia perlu didorong untuk menjadi lembaga kelas dunia
sebagaimana dicontohkan dengan berdirinya sekolah internasional atau yang umum
dikenal dengan nama Sekolah Penyelenggara Kerja sama (SPK) di mana pendekatan
pembelajarannya menggunakan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya secara
penuh waktu. Kecakapan berbahasa asing, khususnya bahasa Inggris perlu
diberikan porsi waktu yang memadai dalam melengkapi kompetensi peserta didik
agar mampu bersaing di pentas internasional.
Kelima, tantangan yang bersumber dari gerakan
revolusi industri 4.0. Revolusi industri 4.0 yang membawa semangat “internet of
things” membawa implikasi pada perlunya pengembangan pembelajaran berbasis
teknologi informasi dan komunikasi. Revolusi industri akan memberikan beragam
pilihan pembelajaran berbasis TIK baik melalui model pendidikan jarak jauh,
gabungan atau blended learning, atau
pengemasan media dan sumber belajar berbasis TIK. Pelajaran terbaik dari masa
pandemi Covid-19 adalah pembelajaran dipaksa untuk mengikuti model pembelajaran
jarak jauh berbasis TIK yang bisa terus dikembangkan di masa depan.
Akhirnya tantangan keenam adalah pengembangan
kurikulum yang berorientasi pada kecakapan abad 21. Fakta menunjukkan bahwa
kurikulum dan proses pembelajaran belum sepenuhnya berorientasi pada kecakapan
abad 21 yang mendorong kemampuan komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, dan
kreatif. Hal ini diperparah dengan belum memadainya proses pembelajaran yang
merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti mendorong kemampuan
pemecahan masalah, melakukan analisis dan sintesis, serta membuat kesimpulan.
Di masa depan, pengembangan kurikulum harus tetap dilakukan karena perubahan
lingkungan juga berlangsung dengan cepat.
Dengan
semua tantangan tersebut, buku ini dihadirkan di depan pembaca semoga bisa
memberi solusi atau setidaknya memberikan pencerahan dalam menyikapi tantangan
tersebut bagi kemajuan pendidikan di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar